Pemkot Depok Segera Siapkan Klinik Psikologi

DEPOK-POSTKOTAPONTIANAK.COM !! Maraknya kasus bunuh diri yang terjadi di Kota Depok beberapa waktu terakhir ini menjadi fenomena yang memprihatinkan banyak pihak. Guna mendeteksi dan mencegah masalah tekanan kejiwaan ini, terutama di kalangan pelajar, Maka dari itu Pemerintah Kota Depok segera membuat klinik bimbingan jiwa dan agama. Hal tersebut untuk disosialisakan keseluruh sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA.
“Artinya di klinik tersebut akan disediakan psikolog dan ahli agama, jadi perlinya Pemerintah Kota Depok buat klinik masalah kejiwaan ini, berupa klinik bimbingan kejiwaan dan agama di sekolah-sekolah semua tingkatan. Di klinik ini ada ahli kejiwaan dan agama. Fenomena. Saya miris, sebab bunuh diri ini sangat memprihatinkan, bahkan bunuh diri sangat dibenci Tuhan,” imbuh Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna kepada wartawan, Sabtu (26/3/2016).
Menurutnya, bahwa bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini di kalangan remaja, pemuda, sampai dewasa lantaran tak kuat menghadapi tekanan kejiwaan dari masalah. Selain itu juga lemahnya keimanan seseorang pada keyakinan agamanya. Untuk itu Pemkot Depok sangat bersungguh-sungguh dalam hal pembinaan dari penyimpangan moralitas ini.
“Hal tersebut, Depok sekarang, Wali Kota Pak Idris dan saya sebagai wakilnya, punya moto ‘Unggul, Nyaman, dan Relijius, ini sebagai panduan kerja kami. Maka penyimpangan akhlak dan nilai agama perlu kita cegah. Kerjasama dengan semua elamen sosial harus ditingkatkan. MUI dan oraganisasi keagamaan lainnya perlu terlibat,” tutur orang nomor dua di Kota Depok itu.
Sebelumnya kasus bunuh diri, kakak beradik ditemukan tewas bersama di dalam kamar tidur di rumah orangtuanya. Deborah Sianipar (30) dan Zeni Sianipar (29) ditemukan dalam keadaan tewas, Kamis (24/3/2016) malam, di Jalan Melati Raya, RT 05/05, Kelurahan Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
Sementara itu pihak kepolisian belum memastikan penyebab pasti tewasnya dua kakak beradik tersebut, sebab yang dirasa cukup aneh dan janggal ini. Hingga Jumat (25/3/2016) pagi kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab tewasnya kedua korban tersebut,
Ditempat terpisah Kapolresta Depok Komisaris Besar Polisi, Dwiyono menerangkan, bahwa keterangan dari keluarga korban, diketahui bahwa sang adik yakni Zeni, menderita sakit tipes beberapa hari ini. Namun yang janggal, sang kakak yakni Deborah yang tidak memiliki riwayat sakit juga ikut meninggal bersama adiknya di kamar itu.
“Pihak kepolisian sudah lakukan olah TKP, bahkan memintai keterangan keluarga serta kerabat serta dekatnya. Sedangkan jenasah sudah dibawa ke RS Polri untuk diotopsi. Namun belum dapat dipastikan penyebab tewasnya kedua kakak beradik itu,” terang Kapolres Depok itu.(Faldi/Sudrajat)